24 Agustus, 2007

Rumah Susun Sebagai Solusi Hunian Terjangkau di Tengah Kota


Kalangan pengembang dan stake holder lainnya yang memiliki perhatian terhadap pembangunan Ibukota Jakarta memiliki kesamaan pendapat tentang perlunya perunbahan kebijaksanaan pembangunan perumahan. Kedepan, setiap pembangunan yang dilakukan harus mengarah keatas (vertikal) lewat proyek pembangunan Rumah Susun Sederhana (Rusuna) akibat makin terbatas dan makin mahalnya lahan yang ada di tengah kota.

Hal inilah yang menjadi pembahasan hangat kalangan pengembang dan pejabat pemerintah dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) REI DKI Jakarta yang mengangkat tema ”Rumah Susun ; Solusi Hunian terjangkau & Layak Di Tengah Kota”, yang berlangsung di Hotel Mercure – Ancol, tanggal 23 Agustus 2007 yang lalu.

Dari agenda utama yang dibahas dalam Rakerda REI DKI Jakarta 2007 ini, terlihat dengan jelas besarnya harapan kalangan pengembang akan realisasi pembangunan rumah susun sebagai solusi hunian terjangkau di tengah kota, dapat segera diwujudkan oleh pemerintah.
Apalagi selama ini insentif yang diberikan oleh pemerintah masih dirasakan memberatkan pengembang yang akan membangun Rusuna dan Rusunami. Oleh karenanya, salah satu rekomendasi sidang Komisi dalam Rakerda REI DKI Jakarta ini, disebutkan tentang kemungkinan pembebasan PPN Jasa Konstruksi bagi kontraktor yang membangun Rusunami agar biaya pokok dapat lebih ditekan.
Selain itu, rekomendasi yang lain juga meminta kepada pemerintah agar pembebasan PPN untuk RSh maupun Rusunami dapat dituangkan ke dalam sebuah Undang-Undang (UU), sehingga memiliki kekuatan hukum tetap untuk memberikan kepastian bagi pengembang.

Pengembang Diminta Tangkap Peluang
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Real Estate Indonesia (DPP REI) Lukman Purnomosidi meminta kepada pengembang anggota REI dapat menangkap peluang dari kebijakan pemerintah di bidang Rumah Susun Sederhana (Rusuna) dan Rumah Susun Sederhana Milik (Rusunami).
"Kedepan, terdapat sekitar 700 - 800 tower Rusun yang akan segera dibangun oleh pemerintah, utamanya sebagian besar berada di kawasan Jabotabek. Oleh karenanya, saya menghimbau kepada temen-teman pengembang untuk dapat kiranya menangkap peluang tersebut," ucap Lukman sat memberikan sambutan dalam acara ini.
Menurut Lukman, jika kisaran harga unit Rusun tersebut ditawarkan Rp100 juta / unit, dengan asumsi 1 tower akan terdiri dari 100 unit, maka nilai yang bisa dihasilkan dari penjualan 1 tower sekitar Rp10 miliar. Jika dikalikan lagi dengan 700 tower yang akan dibangun maka nilai kapitalisasi yang bisa didapat mencapai angka Rp70 triliun.


Naskah & Foto : Feri Awan Hidayat