26 November, 2007

Sektor Perkantoran dan Kondominium Alami Kenaikan



Konsultan Properti Procon Indah dalam hasil paparan riset Property Market Review Kuartal - 3 tahun 2007 dan Outlook 2008 mengungkapkan bahwa bisnis properti di Indonesia menunjukkan indikasi optimis di kuartal-3 2007 dengan adanya peningkatan, terutama pada sektor ruang perkantoran dan kondominium.
Menurut Siswanto Widjaja, Chief Executive Officer Procon Indah, kenaikan yang terjadi di beberapa sektor properti tersebut karena adanya dukungan kondisi perekonomian yang relatif stabil selama kurun waktu tahun 2007 ini.
"Meskipun kondisi nasional begitu, namun beberapa waktu lalu terjadi masalah subprime mortgage di Amerika dan adanya kenaikan harga minyak dunia pada akhir kuartal-3 telah menyebabkan adanya kenaikan harga beberapa produk material properti. Hal ini tentu memiliki efek yang masih terus berlanjut pada kuartal-4, yang akan menyebabkan biaya konstruksi juga akan meningkat," tambah Siswanto lagi.
Selain itu, menurut Siswanto lagi, untuk tahun 2008 akan ada kecenderungan biaya konstruksi akan mengalami kenaikan yang akan berakibat pada kemungkinan terjadinya delay (penundaan) pada constructions operation. Dampak lanjutan yang mungkin terjadi akibat penundaan ini adalah supply cenderung berpotensi terganggu, dan terjadi kenaikan pada harga.
Kenaikan di Sektor Perkantoran & Kondominium
Sementara itu, Senior Manager Strategic Advisory Group Procon Indah, Utami Prastiana menyatakan, untuk pasokan ruang perkantoran terjadi peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan tahun lalu. Untuk sektor ini, terjadi kenaikan sekitar 5,5 %. Sementara tingkat okupansi mengalami kenaikan sekitar 4,1 %. Sedangkan untuk daya serapnya juga mengalami peningkatan sebesar 133,4 % dibanding periode yang sama tahun 2006 yang lalu.
"Pasar Perkantoran terus menunjukkan kinerja yang sangat baik sampai dengan kuartal-3 2007 yang ditandai dengan tingginya tingkat okupansi dan daya serap yang mengalami kenaikan sangat signifikan bahkan tertinggi sejak 10 tahun terakhir," tambah Utami lagi.
Sedangkan untuk sektor kondominium, menurut Utami lagi, juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan terutama dalam jumlah pasokan tambahan sampai dengan kuartal-3.
"Walaupun untuk tingkat okupansi secara fisik relatif stabil, namun tingkat penjualan yang ada di sektor kondominium ini terus mengalami peningkatan hingga mencapai 94,3 %. Hal ini berdampak pada penambahan supply akan relatif seimbang dengan daya serap yang ada di pasar. Harga jual kondo baru juga relatif tidak mengalami perubahan yang siginifikan," papar Utami lagi.


Naskah : Feri Awan Hidayat
Foto : FAH