11 April, 2008

SELAMAT DATANG DI BLOG MAJALAH TREN (ARSITEKTUR, INTERIOR, PROPERTI & GAYA HIDUP)

04 April, 2008

Global City Baru Kreasi Lippo Group


Lippo Group meluncuran mega proyek senilai US$ 1,2 Miliar (Rp. 11 triliun) dengan nama The St. Moritz Penthouses and Residences yang merupakan sebuah kota terpadu berskala internasional (global city).

The St. Moritz Penthouses and Residences sendiri merupakan mega proyek global city di kawasan Central Business District Jakarta Barat atau lebih dikenal sebagai Kawasan Sentra Primer Baru Barat (SPBB Puri Indah – Jakarta Barat). Lokasi [royek ini terbilang sangat strategis. Letaknya ada di antara Jakarta Outer Ring Road (JORR) Kapuk – TB Simatupang dan Tol Kebon Jeruk – Tomang yang memudahkan penghuni berkendara lewat empat arah jalur tol.

“Dengan konsep mixed 11-in-1 nya, The St. Moritz Penthouse and Residences merupakan benchmark baru dari mega proyek yang di bangun Lippo Group. Proyek ini merupakan perwujudan kota global seperti London, New York, dan kota-kota kosmopolitan lain di seluruh dunia,” ucap Michael Riady, Direktur The St. Moritz Penthouse and Residences.
Adapun ’isi’ The St. Moritz Penthouse and Residences akan meliputi : Apartemen eksklusif untuk lebih dari 13.000 orang penghuni, jaringan infrastruktur berstandar internasional, pusat perbelanjaan eksklusif seluas 450.000 m2 yang dilengkapi Sea World, Hotel berbintang lima dengan 500 kamar eksklusif yang dikelola The Aryaduta, Convention center seluas 6.000 m2, Lahan yasa (country club) dan spa eksotis seluas 2.500 m2 serta kapel pernikahan (wedding chappel).
Selain itu, The St. Moritz Penthouse and Residences memiliki menara 65 lantai dengan ruang kantor strata title untuk perusahaan yang masuk Top 500 Fortune Companies, International Grammar School yang dikelola Yayasan Pelita Harapan dengan kapasitas 1.000 siswa, Cafe dan resto ternama, Fasilitas atletik dan fitness yang mampu menampung 6.000 anggota, 10 ruang bioskop Cinema XXI, Siloam Hospital serta Helipad dengan member eksklusif.

Untuk penjualan unit apartemen akan dimulai pada kuartal ke - 3 tahun ini, dengan tiga menara (The St. Moritz, The St. Tropez, The Monaco) akan diluncurkan simultan pada tahap pertama. Unit harganya, dimulai dari kisaran US$ 90.000 untuk 2 kamar dan lebih dari US$ 300.000 untuk 4 kamar. Sedangkan untuk St. Moritz Penthouses dengan unit yang terbatas dan eksklusif, harga jualnya berkisar mulai dari US$1 juta per unit.

Naskah : Feri Awan Hidayat
Foto : FAH

01 April, 2008

Kerjasama Premier - Modernland Realty


Dengan mengambil tempat di Intercontinental Midplaza, PT. Premier Qualitas Indonesia menandatangani kontrak kerjasama yang kedua kalinya dengan PT Modernland Realty Tbk.

Penandatanganan kerjasama ini dilakukan oleh Sami Miettinen, Presiden Direktur Premier Qualitas Indonesia, dan Edwyn Lim, Presiden Direktur Modernland Realty, Tbk.

"Kerjasama ini sangat strategis dan saling menguntungkan. Bekerjasama dengan mitra yang baik memberikan citra positif bagi kedua perusahaan" jelas Novi Imelly, Bussiness Development Director Modernland.

Kerjasama kedua perusahaan ini terdiri atas 2 proyek di lahan milik Modernland. Proyek pertama berlokasi di Boulevard Hartono Raya, seluas 4 ha. Bertema modern tropical yang akan dirancang oleh Han Dharmawan, sejumlah 130 unit rumah ini akan terdiri dari 3 tipe. Adapun kisaran harga yang ditawarkan mulai 700 jutaan dan akan di launching pada Juni 2008.

Sedangkan proyek kedua, berlokasi di Golf Island Modernland (The REAL Golf View) di atas lahan seluas 4,5 ha. Direncanakan berdiri 85 unit residen dengan tema klasik. Dengan 3 tipe rumah, luas tanah 240m² - 330m², dengan luas bangunan mulai 220m² - 292m². Adapun kisaran harganya ditawarkan dengan harga 1,3 miliar rupiah dan akan diluncurkan pada Agustus 2008.

Naskah : Feri Awan Hidayat
Foto : FAH

Donasi Sharp Peduli


Sebagai bagian dari penerapan Super Green Strategi dan wujud corporate social responsibility (CSR), PT Sharp Electronics Indonesia (SEID) sebagai perusahaan yang peduli kesehatan masyarakat, menyerahkan bantuan 50 unit Air Purifier KIREION kepada Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Dr. Dr. Siti Fadilah Supari, SpJP (K).

Rencananya, kesemua unit Air Purifier KIREION tersebut akan diserahkan kepada empat Rumah Sakit besar yang ada di Jakarta, yaitu RS Anak & Bunda Harapan Kita, RS Kanker Dharmais, RS Fatmawati dan RS Dr. Cipto Mangunkusumo.


Naskah : Feri Awan Hidayat
Foto : FAH

Nirwana Kharisma Tbk Kembangkan Tiga Proyek Baru


Setelah melaksanakan Due diligence dan Public Expose di bulan Februari 2008 yang lalu, PT Nirwana Kharisma Tbk saat ini tengah mengembangkan tiga proyek baru yaitu Puri Nirwana Residences (PNR) di Cikarang, Puri Nirwana 3 (PN) di Cibinong dan Puri Kosambi 1 & 2 (PK) di Karawang.

“Untuk tahun 2008 ini, kami memang tengah mengembangkan ketiga proyek diatas sesuai dengan rencana korporasi yang telah kami buat sebelumnya. Adapun dana hasil Public Expose kemarin, sekitar 75 % nya kami gunakan untuk pengembangan proyek dan sekitar 25 % lainnya akan kami gunakan untuk menambah modal kerja perusahaan,” ujar Suyono Wijaya Tjandra, President Director PT Nirwana Kharisma Tbk.

Lebih lanjut Suyono menyatakan, proyek yang terbesar dan terbaru yang tengah di kerjakan oleh PT Nirwana Kharisma adalah proyek RSH Puri Nirwana Residences, yang memiliki luas ijin lokasi sebesar 120 ha, yang sampai dengan saat ini perusahaan telah memiliki 81,2 ha. Untuk sisa lahan yang ada dapat dibebaskan setiap saat oleh perseroan.

“Sedangkan untuk dua proyek lainnya, yaitu Puri Nirwana 3 dan Puri Kosambi 1 & 2 merupakan proyek Nirwana Kharisma yang sebagaian telah terbangun. Sampai dengan saat ini, jumlah lahan siap jual di PNR 3 sekitar 3 ha dan untuk proyek PK 1 & 2 sebanyak 6,5 ha,” tambah Suyono lagi.

Meningkatkan Kinerja Perseroan
Sementara itu, Hartoyo Sugiharto, Direktur PT Nirwana Kharisma Tbk menyatakan, dengan masuknya proyek baru dalam portofolio penjualan yang dimiliki perseroan, maka dirinya merasa yakin jika kinerja penjualan akan ikut meningkat secara signifikan.

“Kami memiliki keyakinan, setelah Public Expose kemarin maka kinerja perusahaan akan semakin meningkat. Apalagi, untuk tahun 2008 ini kami menargetkan peningkatan penjualan menjadi sekitar Rp 149,6 miliar dengan target laba sebesar Rp 11,08 miliar,” tambah Hartoyo lagi.

PT Nirwana Kharisma Tbk sendiri merupakan pengembang properti yang telah berdiri sejak tahun 1987 yang lalu. Perseroan ini berfokus pada pengembangan perumahan RSH (Rumah Sederhana Sehat) untuk segmen menengah ke bawah. Selama kurun waktu 11 tahun berkecimpung dalam bisnis properti nasional, PT Nirwana Kharisma Tbk telah membangun lebih kurang 14 proyek perumahan dan area komersial (ruko) di wilayah Jabodetabek.

“Selain menggarap proyek RSH, kedepannya perseroan tengah mengkaji untuk melakukan diversifikasi bisnis guna mengembangkan proyek lain semisal rusunami, rumah mewah, hotel, mall dan apartemen. Mudah-mudahan, kedepannya kami bisa mewujudkan semua itu,” pungkas Hartoyo lagi.

Naskah : Feri Awan Hidayat
Foto : FAH

Topping Off Blok M Square


Kawasan Blok M sebagai kawasan wisata belanja di Ibukota kembali diramaikan oleh pusat perbelanjaan baru dengan nama Blok M Square.

Blok M Square yang merupakan pusat perbelanjaan setinggi sembilan lantai yang berlokasi di Jalan Melawai I, Jakarta Selatan, belum lama ini (11/3) mengadakan acara seremonial penutupan atap (topping off) untuk melengkapi penyelesaian struktur pembangunan proyek ini.

Rangkaian acara topping off ini ditandai dengan prosesi penuangan adukan semen ke lantai terakhir pusat perbelanjaan ini dilakukan oleh Trihatma K. Haliman, Komisaris Utama PT Melawai Jaya Realty bersama dengan jajaran Direksi PT Melawai Jaya Realty lainnya.

Pengecoran lantai terakhir pusat perbelanjaan yang di bangun pada lahan seluas 21.000 m2 dan memiliki total luas bangunan sekitar 148.111 m2 ini dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh pihak pengembang kepada tenant Blok M Square.

Blok M Square sendiri dapat menampung sekitar 4300 tempat usaha dengan kapasitas parkir sekitar 2500 kendaraan. Fasilitas yang ada di Blok M Square juga tidak jauh berbeda dengan standar pusat perbelanjaan modern yaitu memiliki kamera pengaman berupa MATV dan CCTV. Selain itu, tersedia pula ruangan untuk merokok di setiap lantai, eskalator dan juga lift. Dalam mengembangkan proyek ini, Agung Podomoro menanamkan investasi sekitar Rp 600 miliar


Naskah : Feri Awan Hidayat
Foto : Istimewa